Merantau ke Jepang (Part1)

Jumat, 15 Desember 2017

Merantau Ke Jepang (part 3)

Assalamualaikum


Halo-halo sobat...
Wah postingan Merantau ke Jepang panjang banget ya.. sampe ada part1 dan 2.
mau sampe part berapa ya? Perjalanan menuju Jepang memang panjang sobat, oleh karena itu setiap momen akan menjadi sebuah cerita menarik yang sayang kalau ngga di share.
Setelah di part sebelumnya kita membahas pelatihan tahap awal di daerah, sekarang saya mau ajak sobat untuk berbagi cerita tentang pelatihan tahap akhir sebelum berangkat ke Jepang. Ja ikimasyou....



Pelatihan Tahap Akhir (Pra Pemberangkatan)


Horee, alhamdulillah akhirnya selesai juga pelatihan tahap pertama di Bandung. Peserta yang sudah dinyatakan lulus dan juga sudah mendapatkan perusahaan penerima akan berangkat ke tempat pelatihan tahap akhir pra pemberangkatan.

Dimana tempat pelatihannya?? di Balai Pelatihan CEVEST Bekasi. Sebenarnya ada juga di Balai Latihan Lembang Bandung. Tapi saat itu pelatihan hanya dilakukan di Cevest saja.

Oh iya sobat, saat itu kami selesai pelatihan tahap pertama pas banget menjelang lebaran loh, jadi tidak ada waktu lama buat yang sudah lulus untuk liburan. Karena setelah lebaran berkumpul bersama keluarga peserta harus langsung berkumpul lagi di kantor Disnaker untuk berangkat ke Cevest Bekasi.

Momen ketika keberangkatan dari Disnaker cukup mengharukan loh sobat, saat itu banyak anggota keluarga yang juga ikut mengantarkan. Ketika bis meninggalkan Disnaker banyak peserta yang sedih karena mereka harus berpisah dengan anggota keluarganya, termasuk saya heheheh..karena ini pertama kali saya lepas dari keluarga untuk waktu yang sangat lama.

intermezo 1
sobat, ada sedikit cerita lucu nih pada saat kami akan berangkat dari Disnaker ke Bekasi. Jadi pada saat persiapan berangkat kami melakukan pengecekkan kembali barang-barang yang wajib dibawa. Termasuk kerapihan seperti rambut harus gundul tipis.

Nah jadi beberapa dari teman saya ada yang belum gundul rambutnya sebut saja dia Mawar hehe...
namanya Robil san (san/さんadalah kata yang digunakan untuk memanggil nama seseorang dalam bahasa Jepang) namanya hampir mirip dengan saya ya tapi bukan saya loh :)).

Sambil menunggu keberangkatan, Robil san pergi ke tukang cukur yang dekat dari gedung Disnaker. Tidak hanya Robil san beberapa peserta lain melakukan hal yang sama dengan Robil san. Alhasil tempat tukang cukurpun jadi penuh dan mereka harus antri.

Akhirnya tibalah giliran Robil san untuk diukur eh maksudnya dicukur, ketika ditengah-tengah saat sedang dicukur. Panitia yang dari Disnaker pun memanggil kami untuk segera berkumpul untuk upacara pemberangkatan.
Robil san pun mendengar panggilan tersebut langsung panik dan tanpa menyelesaikan prosesi cukurannya ia pun memberikan uang kepada tukang cukur dan lari tunggang langgang ke tempat upacara akan dilaksanakan.

Ketika Robil san memasuki barisan, saya melihat peserta yang lain menahan tawa dan saya penasaran kenapa mereka tertawa. Setelah saya tanya pada salah satu teman yang ada disamping saya, ternyata  kepala Robil san yang rambutnya belum selesai dicukur adakah penyebabnya. Ketika saya melihatnya saya pun harus menahan tawa.

Upacara pun berlangsung dengan khidmat disertai langit kota Bandung yang mendung kala itu dan angin yang meniup dedaunan kering yang berguguran,,,, loh jadi drama! (intermezo bersambung..).


Tiba di Cevest Bekasi


Pada saat pelatihan tahap pertama, sering kami mendengar kabar bahwa pelatihan di pusat lebih ketat dan disiplin tinggi (kibishi). Bis pun tiba di Balai Pelatihan Cevest Bekasi, dan pandangan kami semua melihat-lihat ke setiap penjuru Cevest seperti ingin tahu benar apakah tempat ini seperti apa yang senior-senior kami pernah ceritakan.

Setelah turun dari bis, kami berbaris sambil membawa koper yang berisi peralatan pribadi dan peralatan belajar selama 2 bulan kedepan. Kemudian masuk ke kelas untuk menunggu instruksi selanjutnya.



Intermezo 2
Masih ingat dengan cerita dari Robil san di intermezo 1?...ketika kami sedang duduk dikelas saat menunggu instruksi, seorang sensei masuk. Ditengah-tengah memberikan penjelasan sensei melihat Robil san yang saat itu duduk baris terdepan. "Rambut kamu kenapa itu?" kata sensei kepada Robil san dengan nada tegas sambil menahan tawa. Setelah Robil san menceritakan kejadian yang membuat rambutnya menjadi pusat perhatian, sensei menyuruh Robil untuk mencari alat pemotong rambut.


Tak lama Robil san pun kembali dengan alat pemotong rambut yang ia dapatkan entah dari mana pada saat itu. Ia pun akhirnya bisa merapihkan rambutnya saat kembali ke asrama dengan bantuan dari salah satu temannya.


Di Cevest sobat akan tinggal di asrama yang satu kamar berkapasitas 8 orang. Dengan tempat tidur tingkat. Kamar harus selalu bersih, maka dibuatlah petugas piket kebersihan kamar. Karena jika saat ada patroli kamar terlihat kotor maka akan menjadi masalah besar.

Pada awal pelatihan di Cevest, awalnya sama dengan pelatihan di daerah. Akan dilakukan tes untuk penempatan kelas. Kemudian sosialisasi peraturan yang tidak jauh beda dengan pelatihan daerah.

Saya waktu itu masuk kelas B, kalau kelas A itu isinya yang level bahasa Jepang nya sudah jago alias mantap (berdasarkan tes) dan kalau kelas C akan mendapat perhatian yang lebih. Pekerjaan atau tugas masing-masing pun sama dengan di daerah seperti petugas yang meminta PR, petugas yang memanggil sensei, petugas yang mengumpulkan PR dan lain-lain.

Sobat harus  bisa membagi waktu antara istirahat dan mengerjakan PR yang diberikan oleh sensei, karena PR yang diberikan tidak sedikit. Kalau sobat ada kesalahan dalam mengerjakan PR maka yang salah tersebut akan menjadi PR begitu seterusnya. Jadi kalau sobat banyak PR, bisa-bisa sobat tidur subuh. Ini banyak terjadi pada peserta. Seperti efek domino gara-gara satu kesalahan bisa merembet menjadi kesalahan yang lain.

PR yang diberikan tidak sulit,hanya menulis kalimat yang sama sebanyak 5 atau 10 kali. Yang diperlukan yaitu ketelitian dan kecermatan Agar tidak ada salah kata atau huruf.

Pukul 4.30 pagi kami harus sudah bangun untuk mengikuti kegiatan olahraga. Biasanya senam atau lari jogging sekitar Cevest. Kemudian dilanjutkan dengan makan pagi bersama. Setelah itu sobat kembali ke asrama untuk mandi dan mempersiapkan peralatan belajar di kelas.

Dari asrama, sobat menuju kelas untuk menyimpan tas dan mengumpulkan PR kemudian berkumpul di lapang untuk melakukan senam Rajio Taisho, sobat masih inget kaan??... yang belum tau silahkan sobat baca postingan sebelumnya.

Setelah senam, dilanjutkan dengan pembacaan Jisshusei no Kokorogamae. Sobat masih inget juga kaan.. lalu latihan salam ala Jepang (Ojigi) menunduk. Setelah itu kegiatan belajar mengajar dilakukan di kelas.

Kurang lebih seperti itulah rutinitas selama 2 bulan di pelatihan yang kami jalani. Oh iya khusus di hari Jumat ada pemeriksaan badan yang dilakukan oleh sensei. Tenang aja... ngga dibuka semua ko cuma baju aja yang dibuka.

Karena udara di Bekasi cukup panas, biasanya penyakit yang sering timbul adalah biang keringat bahkan ada juga herpes. Saya sendiri pernah mengalami biang keringat sehingga sensei menyuruh saya ke klinik.

Peraturan di Kelas

Selama di pelatihan ini sobat harus bisa menjaga sikap dan perilaku. Karena biasanya peserta masih terbawa oleh perilaku saat diluar lingkungan pelatihan. Maka jangan heran kalau di pelatihan ini ada banyak peraturan yang harus sobat ikuti. Salah satu nya yaitu peraturan ketika dikelas.

1. Di kelas tidak menggunakan sepatu

Masuk kedalam kelas, kami tidak boleh menggunakan sepatu, jadi sepatu harus disimpan rapi diluar kelas. Kalau sampai berantakan seperti sendal di rental PS sobat akan kena hukuman atau bahkan 1 kelas.

2. Sikap Duduk

Kursi dipelatihan adalah kursi yang seperti di perkuliahan, atau kursi yang menyatu dengan meja kecil dibagian depannya. Sobat harus duduk tegap jika sensei sedang mengajar tidak bisa duduk santai atau leyeh-leyeh. Ini akan ditegur dan akan mendapat hukuman.

3. Tidak Boleh Ngobrol

Saat sensei sedang mengajar,sobat jangan sekali-kali ngobrol atau bahkan bercanda karena pasti akan ditegur dan bisa-bisa sobat dapat hukuman lagi deh. Kecuali kalau saat belajar diskusi ya.

4. Jangan ketiduran di Kelas

Yang satu ini nih pasti banyak kejadian. Biasanya terjadi pada peserta yang banyak PR sampai-sampai ngerjain PR hingga jam 1 malam atau bahkan jam 2. semoga sobat tidak mengalaminya ya.

Dari setiap pelanggaran yang sobat lakukan, akan dicatat oleh sensei dan masing-masing pelanggaran harus diselesaikan dengan cara mendatangi sensei yang bersangkutan. Kemudian menceritakan sebab kita melakukan kesalahan tersebut, perbaikan dan menjalani hukuman.

Untuk hukuman ini bervariasi loh sobat, ada yang setelah kegiatan belajar selesai harus bersih-bersih toilet. Ada juga yang tidak boleh mengikuti kegiatan belajar meskipun boleh ikut kegiatan belajar itu pun harus berdiri dibelakang kelas sambil memegang buku pelajaran.

Kegiatan di hari Sabtu dan Minggu diisi dengan kegiatan olahraga dan membersihkan lingkungan pelatihan. dan khusus di hari Sabtu dan Minggu kami boleh keluar untuk pelesir dan harus kembali ke tempat pelatihan sore hari untuk apel sore.

Waktu pelesir biasanya kami gunakan untuk pergi mencari makanan enak seperti nasi Padang atau fast food heheh... maklum karena makanan selama pelatihan alakadarnya. Dan biasanya kami sekalian belanja untuk perlengkapan yang akan dibawa  ke Jepang.

Fasilitas olahraga di Cevest saat itu cukup lengkap, sobat bisa bermain bulutangkis, sepakbola lapang kecil, dan bola voli. Jika sobat sedang berolahraga agar hati-hati ya supaya tidak ada cedera serius yang bisa mengganggu rencana keberangkatan.

Minggu-minggu terakhir di Cevest

2 minggu sebelum keberangkatan saya sakit herpes, sehingga tidak bisa mengikuti kegiatan belajar dikelas. Tidur pun dipisah dikamar lain dan makan pun ada peserta yang mengantarnya. Dengan kata lain saya dikarantina, supaya tidak menyebar ke peserta lainnya.

Kondisi tersebut sempat membuat saya putus asa, karena bisa-bisa ditunda atau tidak jadi berangkat. Melihat kamar karantina yang tidak bersahabat atau kata lain berdebu dan kotor. Saya berfikir "bisa-bisa saya malah sakit gangguan pernapasan nih kalau lama-lama disini". Saya menyiasati dengan cara setiap malam tidak tidur di kamar karantina tapi di tengah malam saya pindah ke kamar.

Dan di subuhnya saya kembali lagi ke kamar karantina, hehe ... itulah cara saya supaya tidak tidur di kamar karantina yang berdebu dan lembab. Alhamdulillah teman-teman sekamar mengerti dan mereka tidak masalah dengan siasat saya berpindah dimalam hari.

Coba sobat bayangkan kalau kita berada didalam ruangan yang kotor, lembab dan berdebu pasti akan mengganggu pernapasan bukan?

Setelah sembuh dari sakit saya kembali ke kelas untuk ikut kegiatan belajar. Karena sudah memasuki hari-hari terakhir. Banyak ujian dan tes yang harus diikuti. Tes akhir yaitu tes bahasa Jepang dan tes fisik. Semua peserta mempersiapkan diri sebaik2nya, mulai dari menghapal bahasa Jepang juga latihan fisik seperti lari, push up dan sit up.



Pengumuman Perusahaan Penerima


Inilah saat yang ditunggu-tunggu oleh peserta. Diumumkannya nama perusahaan dan tempat tinggal, jenis pekerjaan, dan teman satu perusahaan. Saya dan satu orang teman bernama Nur Rohim san asal Cirebon ditempatkan di pabrik Sanesu Gomu Kogyo (nama perusahaan) yaitu pabrik yang memproduksi produk olahan karet. Seperti karet packing untuk pipa air, dan ada juga karet untuk ban mesin traktor.

Lokasinya berada di prefektur Shiga Kota Minakuchi. Saya akan tinggal di asrama yang jarak tempuh ke pabrik sekitar 15 menit menggunakan sepeda. Dan akan tinggal bersama 7 orang senior yang berasal dari Indonesia juga.

Didalam satu perusahaan biasanya ditempatkan sekurang-kurangnya 2 sampai 5 orang kenshusei atau lebih. Tapi kebanyakan hanya 2 orang saja. Bahkan ada juga yang 1 orang.


Persiapan Keberangkatan


Selesai tes akhir maka sudah tidak ada lagi materi pelajaran yang dibahas. Maka dari itu kegiatan di kelas diisi dengan game atau kuis. Hari keberangkatan semakin dekat, banyak persiapan yang harus kami lakukan.

Acara upacara penutupan pelatihan adalah agenda berikutnya yang harus kami persiapkan. Dimana peserta harus menampilkan kesenian khas daerah masing-masing.

Disamping persiapan acara penutupan,kami juga harus mempersiapkan barang-barang yang harus dibawa. Waktu itu keberangkatan dijadwalkan bulan November.

Pada bulan tersebut di Jepang sudah memasuki musim dingin. Otomatis peralatan yang wajib dibawa lumayan banyak,seperti jaket super tebal,syal,kupluk,sarung tangan dll.

18 November 2010 hari keberangkatan telah tiba. Cevest lebih ramai dari hari biasanya, ya karena pada hari itu banyak anggota keluarga yang ingin melihat atau mengantar anggota keluarganya yang akan berangkat.

Setelah upacara penutupan selesai,kami kembali ke asrama untuk ganti baju menggunakan kemeja batik dan membawa koper yang sudah terisi pakaian dan bumbu masakan. Sedih juga loh sobat pada saat akan meninggalkan kamar asrama yang sudah kami tempati selama 2 bulan.



Karena banyak suka dan dukanya,mulai dari tempat kami mengerjakan PR (shukudai), bercerita, potong rambut, nyamuk yang menemani kami tidur, dan masih banyak lagi deh pokoknya....!

Kami berkumpul di lapangan berbaris menuju bis,kami saat itu tampak gagah loh sobat...selain menggunakan kemeja batik,kami juga menggunakan peci dengan pin garuda. Dengan potongan rambut ala tentara.

Kami pun berpamitan,kepada sensei,keluarga, dan teman-teman junior yang masih pelatihan. Juga kepada teman-teman satu angkatan yang berstatus taikisha (belum mendapat perusahaan,jadi masih mengikuti sampai mendapat perusahaan).

Tangisan perpisahan saat itu pecah, seperti adegan kapal Titanic akan berlayar loh*. Bis pun berangkat menuju bandara Soekarno-Hatta,selama perjalanan masih ada yang belum bisa menahan tangis karena akan berpisah untuk waktu 3 tahun. Disamping ada yang menangis tapi ada juga yang mengekspresikan kebahagiaannya.

Jadwal keberangkatan menuju bandara Narita Tokyo Jepang pukul 23.00 wib kalau tidak salah, kami sudah tiba di bandara Soekarno-Hatta maghrib. Jadi masih banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga yang saat itu ikut mengantarkan sampai bandara.

Ketika papan display menunjukkan bahwa pesawat tujuan Narita sudah status boarding,dimulailah petualangan kami di negeri sakura. Banyak tantangan yang akan kami hadapi di Jepang, dan salah satu tantangan terbesar yaitu ego diri kami sendiri.

Baik sobat, terima kasih sudah menyempatkan membaca dari part 1 sampai 3, panjang juga yaa hehe....  tapi tunggu dulu postingan berikutnya part akhir, yaitu bagaimana sih setibanya di Jepang dan keseharian di training center.

Wassalamualaikum




























Senin, 20 November 2017

Merantau ke Jepang (part 2)

Assalamualaikum..


Halo sobat o genki desu ka (apa kabar) ?

Semoga sobat semua sehat selalu ya...kali ini saya mau melanjutkan cerita dari postingan sebelumnya. Di postingan Merantau ke Jepang (part 1 ) saya sudah cerita beberapa tujuan orang Indonesia ke Jepang. Bekerja adalah salah satu alasannya bukan?


Saya mengikuti program yang diadakan oleh DISNAKER (pemerintah) dan IM Japan (International Manpower Development of Medium and Small Enterprise Japan). Dulu masih bernama IMM Japan
Lembaga apa itu IM Japan? IM Japan adalah organisasi yang menaungi perusahaan kecil dan menengah di Jepang. 

Pelatihan menuju Jepang

Di episode ini saya akan bercerita bagaimana sih kalau sobat sudah dinyatakan lulus dari tahapan demi tahapan tes yang melelahkan itu...! yang pasti lanjut ke tahap berikutnya dong.

Tahapan berikutnya yang akan sobat jalani yaitu masuk ke pelatihan tahap pertama (di daerah). Karena saya mendaftar di wilayah Jawa Barat maka untuk pelatihan tahap pertama dilakukan di kota Bandung.

Pelatihan dilakukan selama 2 bulan dari hari Senin sampai Jumat dari jam 7 pagi sampai 5 sore. Waktunya disamakan dengan jam kerja ya.

Sobat akan mempelajari bahasa,budaya Jepang dan juga olahraga supaya mensana in corporisano hehehe..Sama halnya seperti di sekolah, disini juga ada tes dan kuis di setiap akhir bab yang dipelajari. Kalau jaman sekolah saya dulu namanya ulangan.

Peserta nanti akan melakukan tes untuk menentukan kelas mana yang akan dimasuki. Kelas tersebut diurutkan berdasarkan kemampuan bahasa Jepang yang sobat miliki.

Kelas A adalah berisi peserta yang hasil tes nya memuaskan. Kelas B untuk peserta dengan kemampuan bahasa Jepang biasa-biasa saja. dan Kelas C untuk yang hasil tes nya kurang memuaskan dikelas ini mungkin level pengajaran akan lebih ditingkatkan.

Kalau saya sih waktu itu dapat di kelas B yang sedang-sedang saja hehehe...

Pakaian yang digunakan selama pelatihan yaitu kemeja putih berdasi dan celana hitam. Jangan lupa di saku baju sobat harus tersedia :

1. Buku saku (memocho)
2. Pulpen
3. Kartu peserta
4. dan sapu tangan

Untuk apa sih barang-barang diatas?
Buku saku dan pulpen sangatlah penting karena selama pelatihan banyak sekali tugas yang akan diberikan oleh sensei (guru) atau perintah-perintah lainnya yang harus kita catat agar tidak lupa...

Sedangkan kartu peserta adalah identitas sobat yang harus selalu menempel di saku baju selama berada di area pelatihan. Sapu tangan bisa sobat gunakan untuk menghapus air mata si dia!..eh bukan..kalau-kalau sobat berkeringat.


Peraturan Selama Pelatihan

Selama pelatihan ada beberapa peraturan yang wajib dipatuhi dan dijalankan oleh setiap peserta, diantaranya seperti berikut :

1. Salam (Aishatsu)

Setiap peserta harus melakukan salam ketika bertemu siapa saja di area pelatihan, baik itu teman, guru, dan orang lain.

Bagi peserta salam kepada sensei (Guru) harus menggunakan bahasa Jepang supaya terbiasa.

berikut adalah kata-kata yang sering digunakan dalam pelatihan.

Selamat pagi (ohayougozaimasu)
Selamat siang (konnichi wa)
Selamat malam (konban wa)
Mohon kerjasamanya (yoroshiku onegaishimasu)
Terima Kasih (arigatougozaimasu)
Terima kasih atas kerjasamanya (otsukaresamadeshita).

Salam ala Jepang biasanya diiringi sambil menundukkan badan yang dalam bahasa Jepang disebut Ojigi

2. Senam pagi (Rajio Taisho)

Apa itu rajio taisho, adalah senam yang dilakukan sebelum memulai aktivitas bekerja dengan mengikuti musik yang diputar menggunakan radio tape. Rajio Taisho biasa dilakukan di perusahaan-perusahaan Jepang sebelum bekerja, tujuannya adalah supaya badan siap untuk bekerja atau pemanasan.

Sobat bisa lihat di youtube bagaimana senam taisho ini.

3. Pembacaan Jitshusei no Kokorogamae

Kokorogamae adalah sikap positif yang harus ada pada diri setiap peserta. Ada 30 poin dan itu harus dihafal. Kokorogamae dibacakan dengan suara keras dan lantang sebelum masuk kelas dan sesudah rajio taisho (senam radio).


4.   Setiap Peserta Memiliki Tugas Masing-masing di kelas.


Misalkan dalam satu kelas ada 30 orang. Semuanya pasti akan mendapatkan tugas. apa saja tugas itu. Seperti halnya di sekolah ya,akan ditentukan ketua kelas, wakil, bendahara dan sekretaris.

Nah,yang berbeda dari pelatihan ini adalah tugas sehari-harinya,apa saja itu :
a. Petugas meminta PR ke sensei
b. Petugas yang mengumpulkan PR
c. Petugas yang memanggil sensei untuk mengajar
d. Petugas yang menjaga lingkungan kelas
e. Petugas piket bersih-bersih kelas
e. dan lain-lain

5. Catatan kesalahan

Kalau sobat melakukan kesalahan,seperti tidur pada saat proses belajar mengajar maka sobat pasti akan dipanggil ke kantor untuk menjelaskan kenapa sobat bisa tidur dikelas.  Jika sensei belum bisa menerima penjelasan dari sobat maka itu berarti masalah sobat belum selesai,dan sobat harus kembali lagi ke sensei tersebut untuk menjelaskan permasalahannya sampai sensei tersebut mengerti dan memaafkannya. Pelanggaran demi pelanggaran akan dicatat dibuku khusus.

6. Laporan Kidzuita Koto (Hal yang kita sadari)

Hmm..sobat pasti bingung ya dengan peraturan ini. Tenang saya akan jelaskan supaya sobat ngga gagal paham hehehe...

Peraturan ini adalah kondisi ketika sobat menemukan hal yang abnormal, kemudian sobat melakukan sesuatu untuk memperbaikinya agar menjadi normal.

Setelah itu, yang sobat lakukan tadi  laporkan ke sensei menggunakan bahasa Jepang semampu kita. Yang sobat lapor yaitu kapan,dimana,dan apa yang sobat lakukan. Nantinya list/daftar Kizuita koto akan ditandatangani oleh sensei.

 Contoh kasusnya seperti ini :
"Pada waktu sore hari menjelang maghrib,sobat melihat teman sobat sedang mencatat sesuatu dari papan informasi.
Karena hari mulai gelap,sobat kemudian inisiatif menyalakan lampu sehingga tempat tersebut menjadi terang dan teman sobat yang sedang mencatat tadi bisa menulis dengan baik".

Nah itulah yang dimaksud dengan kizuita koto,sobat sadar bahwa hari mulai gelap dan melihat teman sobat sedang menulis dalam keadaan gelap..lalu inisiatif  sobat menyalakan lampu supaya terang.

Contoh lain seperti misalkan sobat melihat sampah botol plastik di selokan yang airnya mengalir,karena akan mengakibatkan saluran tersumbat kemudian sobat memungut dan membuangnya. Dan masih banyak lagi contoh lainnya.

Kizuita koto ini bisa sobat terapkan dalam kehidupan sehari-hari loh.. ayo lakukan.


Perusahaan penerima dan Pemilihan Jenis Pekerjaan

Sobat bisa memilih jenis pekerjaan yang nanti akan sobat kerjakan. Namun terkadang kita mendapatkan pekerjaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Tapi tenang karena semua pekerjaan dilakukan dari nol (shitazumi) = melakukan pekerjaan dari bawah/nol.

Perusahaan yang nanti akan menjadi tempat sobat bekerja,menyediakan tempat tinggal dan membimbing sobat selama di Jepang disebut Perusahaan Penerima.

Biasanya ada perusahaan penerima yang ingin datang ke tempat pelatihan untuk melakukan tes dan wawancara secara langsung. Setelah sobat menjalankan 2 bulan pelatihan maka tes akhir akan dilakukan untuk kembali menyeleksi peserta yang layak maju ke babak grand final...loh!...Maksud nya ke pelatihan tahap akhir pra pemberangkatan.

Ujian terakhir yaitu tes bahasa Jepang dan tes Fisik (Lari 3.5km, push up, sit up) dan medical Check up. Kemudian pengumuman perusahaan penerima yang akan menjadi tempat sobat magang.

Jika sobat lulus ujian, hasil medikal check up tidak ada masalah dan sudah memiliki perusahaan penerima, maka sobat akan mengikuti pelatihan tahap kedua pra pemberangkatan di Cevest Bekasi atau BLK Lembang Bandung.

Kalau sobat sudah lulus ujian tapi belum mendapat perusahaan penerima, maka sobat akan diistirahatkan (taikisha).

Apa itu taikisha ??...

Status Taikisha
Taikisha adalah keadaan seseorang yang belum mendapatkan perusahaan penerima sehingga belum bisa melanjutkan ke pelatihan tahap kedua.

Meskipun bisa dibilang menunggu,tetapi bukan berarti bebas tugas.Taikisha harus tetap mengerjakan PR (shukudai) yang diberikan oleh sensei sampai mendapatkan perusahaan penerima. Biasanya taikisha ini menunggu selama 1 atau 2 bulan bahkan ada yang lebih.

Okay sobat, sampai disini dulu cerita pelatihan tahap pertama. Nanti saya akan lanjutkan bagaimana
serunya pelatihan tahap kedua di pusat sebelum pemberangkatan.

Wassalamualaikum

Sayonara!





















Jumat, 27 Oktober 2017

Merantau ke Jepang (Part1)

Assalamualaikum 

Siapa yang tidak tau dengan salah satu negara di Asia Timur bernama Jepang? hmm pasti kayanya udah pada tau ya ..


Lalu dari pelajaran sejarah juga kita tau bahwa Jepang pernah menjajah negara kita. Jadi, negara yang bernama Jepang tentu udah ngga asing lagi ya di telinga kita.

Negara dengan kemajuan teknologinya dan industrinya ini. Mulai dari bunga sakura, makanan, anime, superhero, komik, cosplay, dan masih banyak lagi yang bisa membuat kita kenal akan Jepang. 


Jepang sebagai tujuan Wisata, Sekolah dan Bekerja


Saat  ini Jepang menjadi salah satu pilihan wisata paling populer orang Indonesia . Beberapa maskapai penerbangan pun kini banyak menawarkan tiket promo ke Jepang dengan biaya yang terjangkau.  Selain itu kalau sobat sudah punya e-passport kini sudah bebas visa ,jadi pergi ke Jepang bukan lagi hal yang sulit bukan


Tujuan lain orang Indonesia ke Jepang yaitu bersekolah, banyak sekali orang Indonesia yang menjadikan Jepang sebagai tempat untuk menuntut ilmu. Karena pilihan bidang studi yang variatif juga banyak beasiswa yang ditawarkan baik dari dalam maupun luar negeri.  Namun bersekolah di Jepang jangan disamakan dengan di Indonesia ya…




Selain bersekolah, warga Indonesia juga banyak yang menjadikan Jepang sebagai tempat mencari nafkah atau bekerja salah satunya menjadi pemagang atau Kenshusei/Jitshusei



Alasannya bermacam-macam ada yang bilang karena gajinya besar, lalu ingin mendapat pengalaman baru atau belajar dari etos bekerja orang Jepang,.. karena kita tau kalau orang Jepang itu disiplin ya apalagi soal waktu.



Dari ketiga pilihan diatas mana yang sobat pilih?



Lalu bagaimana dengan saya sendiri?? ngga pernah kepikiran sebelumnya untuk bekerja di Jepang,..boro-boro kerja, mencoba untuk jalan-jalan ke Jepang juga ga pernah karena untuk jalan-jalan kesana pasti perlu uang yang banyak. 




Untuk bekerja atau training setau saya biasanya yang ke Jepang itu kan lulusan atau orang-orang yang berkecimpung di bidang tehnik atau perawat, lah sedangkan saya lulusan ekonomi  jadi ga nyambung kan hehehe...



Tapi apakah mungkin ini doa saya ya, karena waktu SMP saya pernah punya cita-cita harus bisa ke luar negeri entah itu untuk jalan-jalan,sekolah,atau bekerja. Karena saya ingin melihat dunia luar itu seperti apa. Sobat juga mungkin sama ya…ayo ngaku hehehe!!

Magang ke Jepang


Setelah saya lulus kuliah tahun 2008 di UNPAD Bandung, saya  bekerja di salah satu Rumah Sakit di Bandung selama 3 bulan .Datang tawaran dari Uwa (sebutan untuk paman/bibi dalam bahasa Sunda) untuk bekerja di Jepang (menjadi Kenshusei/Jitshusei) dengan mengikuti tes seleksi program pemagangan ke Jepang  yang diadakan oleh DISNAKER Jawa Barat dan IMM Japan (sekarang IM Japan)

Tapi tawaran itu langsung saya tepis karena saya tau pasti tidak bisa  lulusan ekonomi mengikuti program tersebut. Persyaratan dasar saja harus dari SMK / STM atau Lulus jurusan tehnik.  sedangkan saya dari SMA dan Lulusan Ekonomi.

"Eitss,jangan sedih! kamu bisa ko ikut program itu dengan cara ikut pelatihan tehnik terlebih dulu di balai latihan kerja atau BLK dengan jam pelatihan yang ditentukan". 

Namun saya disarankan datang dulu ke kantor DISNAKER untuk menanyakan persyaratan lebih detail.Oh iya, sobat juga bisa lihat atau buka saja website resmi pemagangan.com

Rencana pun saya susun, pertama adalah mengkomunikasikan dengan keluarga tentang rencana saya pergi ke Jepang  untuk bekerja. Agar tidak salah langkah, maksudnya program yang diikuti bukan program abal-abal yang ujung-ujungnya penipuan.

Setelah keluarga mengetahui program dengan baik akhirnya saya diizinkan dan didukung untuk mengikuti program pemagangan ke Jepang, catat ya bahwa izin dan restu orang tua adalah yang utama ya sob!

Setelah kontrak kerja di rumah sakit selesai saya mendaftar ke BBPLKDN (Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja Dalam Negeri) Bandung, meskipun saat itu ditawari perpanjangan kontrak oleh pihak rumah sakit, tapi tekad sudah bulat untuk ikut seleksi magang ke Jepang.


Di BBPLKDN saya memilih program "Otomotif Mobil" dengan waktu pelatihan total 480 jam, selama 2 bulan dan untuk mengingat kembali pelajaran bahasa Jepang yang pernah saya pelajari di SMA dan kuliah saya ikut les bahasa Jepang di JLCC (sekarang JLMC)  untuk pelajaran bahasa Jepang dasar.. 

karena saat tes nanti yang menjadi bahan tes selain matematika,psikotes,dan fisik adalah bahasa Jepang dasar seperti huruf hiragana, katakana, kata kerja, kata benda, dan kata sifat. 

Setelah 2 bulan mengikuti pelatihan tehnik dengan total waktu pelatihan 480 jam, disamping  itu kursus bahasa Jepang pun selesai.  Januari 2010, saya pun mendatangi kantor DISNAKER Jawa Barat yang berada di jalan Soekarno-Hatta Bandung untuk daftar. Biasanya pendaftaran dibuka selama 3 bulan.    


Mendaftar menjadi calon pemagang (Kenshusei/Jitshusei) ke Jepang 


Program yang saya ikuti adalah kerjasama antara DISNAKER dan IMM Japan. Masih ada program swasta lainnya juga lo sobat.

Saya masih ingat mendapat no pendaftaran 33 sedangkan total pendaftar untuk mengikuti seleksi saat itu ada sekitan 600 orang kalau saya tidak salah...Oh iya program ini tidak dibatas kuota loh, jadi meskipun ada 1000 orang yang daftar bisa lulus tes sampai tahap akhir maka 1000 orang itu pun berangkat. 

Saat pendaftaran sobat akan diberi buku panduan yang berisi penjelasan lengkap tentang program dan latihan soal mulai dari matematika,psikotes,dan bahasa Jepang dasar. Seleksi dilakukan sistem gugur,jadi kalau kita gagal maka tidak bisa lanjut ke seleksi berikutnya.

Berikut adalah tahapan seleksinya
  • Pengecekkan Persyaratan Administrasi
  • Cek Kesemaptaan Tubuh 
  • Tes matematika dasar 
  • Tes ketahanan fisik
  • Tes bahasa Jepang 
  • Wawancara
  • Medical Check Up 
  • Penetapan kelulusan

Kalau dilihat proses seleksi nya hampir mirip dengan seleksi masuk tentara ya sobat..

Setiap hasil tes bisa dilihat di website resmi.  Jika sobat sudah melewati semua tahapan tes dan dinyatakan lulus, maka sobat akan memasuki pelatihan tahap pertama daerah.

Artinya pelatihan yang diadakan berdasarkan provinsi sobat mendaftar, lalu jika lulus di pelatihan tahap pertama sobat akan lanjut di pelatihan tahap akhir di pusat (BLK Cevest Bekasi atau BLK Lembang Bandung)

Apa saja sih yang dilakukan di pelatihan tahap pertama itu? 

saya akan bahas di postingan selanjutnya di Merantau ke Jepang (part 2) karena lumayan panjang ceritanya dan pasti seru. Karena saya akan posting berdasarkan dari pengalaman sendiri… 

semoga saja bisa jadi referensi juga buat sobat yang punya rencana magang ke Jepang.

Jadi tunggu postingan selanjutnya yaa… sayonara!

Wassalamualaikum











x

Selasa, 17 Oktober 2017

Tentang saya

Assalamualaikum


Halo, nama saya Robby Mardiansyah dari Bandung. 


Selamat datang di blog saya
Saya baru tahu kalau ternyata blog itu seru dan ngblog itu asyik ya..


Ini adalah blog yang baru saya buat pertama kali, dengan bantuan dari beberapa panduan cara ngblog yang saya cari dan baca di internet.

Ternyata sudah terdapat ratusan atau mungkin ribuan lebih  blog dari dalam dan luar negeri  dengan tema yang berbeda-beda dan unik tentunya sampe-sampe ada yang bisa menghasilkan uang dari      ng-blog. 

Lewat blog saya ingin berbagi hal-hal atau cerita seru apa aja, kapan saja dan tentunya yang posfitif dan inspiratif ya. Karena masih pemula pasti banyak yang kurang dari isi artikel atau tampilan blog. mohon saran dan kritik ya dari teman-teman bisa melalui  email saya robbymardiansyah30@gmail.com supaya bisa terus melakukan perbaikan.


selamat membaca..

Belajar Memahami Pekerjaan

Assalamualaikum.. Akhirnya mulai ng-blog lagi nih, setelah berbulan-bulan buka blog cuma diliatin doang. Sempet bingung mau posting apa s...